Saturday, May 7, 2011

Manajemen pakan

Pakan sapi perah menjadi faktor utama yang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas susu, serta dapat mempengaruhi kesehatan sapi, baik kesehatan tubuhnya maupun kesehatan reproduksinya. Secara umum, pakan sapi perah adalah rumput dan konsentrat sebagai pakan penguat. Meskipun demikian, pemberian pakan harus sesuai dengan bobot badan sapi, kadar lemak susu, dan produksi susunya, terutama bagi sapi-sapi yang telah berproduksi.

rumput
Pakan: rumput gajah
Pakan pedet berumur 0-4 bulan adalah air susu induknya. Namun, pedet dalam peternakan sapi perah hanya diberi susu induk selama 7 hari pertama sejak dilahirkan. Susu yang dihasilkan selama 7 hari pertama tersebut dinamakan kolostrum. Kolostrum banyak mengandung zat kekebalan tubuh, protein dan mineral, sehingga sangat dibutuhkan oleh tubuh sapi anakan (pedet) yang baru lahir. Paling lambat 0,5-1 jam setelah pedet lahir, kolostrum harus diberikan. Apabila pemberian kolostrum terlambat, maka pedet akan mudah terserang penyakit.

Pakan pedet lepas sapih (4-8 bulan) sudah dapat disediakan/diberikan pakan konsentrat dan dan hijauan/rumput. Pemberian pakan dan air kepada pedet lepas sapih sebaiknya tidak terbatas (ad libitum). Hal ini disebebakan pedet berada dalam kandang koloni,sehingga apabila daya pakannya baik akan tumbuh lebih cepat. Namun, patokan pemberian pakan kepada pedet adalah konsentrat 11,5% dan hijauan 10% dari bobot hidup. Susunan konsentrat untuk pedet lepas sapih terdiri atas 26% bungkil kelapa, 24% bungkil kedelai, 25% dedak halus dan 25% ampas tapioka.
Untuk pakan sapi dara, pada prinsipnya sama dengan pakan pedet lepas sapih. Agar lebih ekonomis, kadar protein pada bahan konsentratnya bisa lebih rendah dari pakan pedet, sehingga biayanya lebih murah. Hal ini disebabkan protein dan energi bisa diperoleh dari rumput, hijauan kering, atau pastura (padang rumput) yang baik. Namun jika hijauan atau rumput tersebut berkualitas rendah, harus ditambah pakan konsentrat yang berkadar protein 15-16%. Pemberian pakan ini mempengaruhi perkembangan sapi dara, baik perkembangan tubuhnya maupun alat reproduksinya. Berikut saya sertakan Gambar konsentrat (campur ampas tahu). Note: Maafkan saya teman-teman, poto dirimu saya upload, abisnya deket2 ama konsentrat sii, hehe…

Konsentrat
Pakan: ampas tahu + konsentrat
Pakan dibutuhkan oleh sapi laktasi untuk kebutuhan hidup pokok dan produksi susu. Jika jumlah dan mutu pakan yang diberikan kurang, hasil susunya tidak akan maksimal. Agar lebih praktis, pemberian konsentrat adalah 50% dari jumlah susu yang dihasilkan (rasio 1:2). Pemberian rumput tetap berpatokan 10% dari bobot hidup. Kualitas rumput atau hijauan akan mempengaruhi kualitas susu yang dihasilkan, terutama kadar lemaknya.
Rumput yang mengandung nilai gizi tinggi biasanya berasal dari limbah tanaman kacang-kacangan. Perlu diketahui, produksi susu akan lebih meningkat sampai dengan bulan ke-2 masa laktasi. Karenanya, pemberian pakan pada masa ini harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan sapi, agar puncak produksi dapat dipertahankan.

Sumber :  indovet.wordpress.com

No comments:

Post a Comment

Comment Me