Saturday, August 20, 2011

BAHAN PAKAN NABATI NONKONVENSIONAL SUMBER PROTEIN


Potensi Kulit Buah Pepaya
Tanaman pepaya yang dipelihara secara intensif dan sistem penanamannya monokultur (satu jenis), tingkat produktifitasnya dapat mencapai 50-150 buah/pohon. Bila lahan kebun seluas 1,0 hektar ditanami pepaya pada jarak tanam 3×3 m terdapat populasi 1.000 tanaman, maka produksi per hektar dapat mencapai 50.000-150.000 butir buah atau setara dengan 20-60 ton buah pepaya dengan catatan, banyak terdapat humus, tata udara dan tata air tanahnya baik, dengan pH sekitar 6-7. Panen perdana tanaman pepaya dapat dilakukan pada saat umur 9-11 bulan. Di dalam satu buah pepaya persentase kulit buahnya dapat mencapai 30% yang 10% diantaranya adalah biji pepaya. Panen tanaman pepaya dapat dilakukan secara kontinyu setiap 5-7 hari sekali bergantung pada kematangan buah, permintaan pasar, dan tujuan penggunaan.
Kulit buah pepaya merupakan bagian terluar dari buah pepaya yang masih mengandung nilai nutrisi cukup tinggi. Kulit buah pepaya pada keadaan kering mengandung protein kasar sebesar 25,58 %, lemak kasar 8,87 %, serat kasar 18,52 %, Ca 2,39 %, P 0,88 %, dan Abu 8,52 %. Kandungan nutrisi kulit buah pepaya relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan bahan pakan sumber protein lain, antara lain kacang hijau yang memiliki kandungan protein kasar 26,7 %, lemak 1,47 %, serat kasar 5,93 %, Ca 0,16 %, P 0,72 %, dan abu 5,22 %, bungkil kelapa yang mengandung protein kasar 21 %, lemak 10,9 %, serat kasar 14,2 %, Ca 0,165 %, P 0,62 %, dan abu 8,24 %, serta ampas tahu yang hanya mengandung protein kasar 20,81 %, lemak 7,08 %, serat kasar 14,88 %, Ca 0,64 %, P 0,28 %, dan abu 3,74 % .
Tepung kulit buah pepaya mengandung kadar protein yang tinggi yaitu 25,85% dan serat kasar yang cukup rendah yaitu sebesar 12,51%. Kulit buah pepaya didapat dari limbah industri pembuatan manisan. Penggunaan kulit buah pepaya sebagai campuran makanan ternak Babi masih jarang digunakan, kecuali pada beberapa peternakan sapi potong tradisional, dan hasilnya menurut para peternak, daging dari sapi-sapi yang diberi kulit buah pepaya segar menjadi lebih merah dan dagingnya lebih padat. Berdasarkan hal tersebut diatas, kulit buah pepaya dapat dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak karena berpotensi sebagai sumber protein nabati. Hal ini menunjukan bahwa potensi kulit buah pepaya adalah 30% dari tiap buah papaya, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang berapa besar tingkat pemberian kulit buah pepaya dalam bentuk tepung sebagai bahan pakan ternak dalam ransum yang dapat meningkatkan produktivitas ternak.
Di dalam kulit buah pepaya masih terdapat kandungan nutrisi yang tinggi sehingga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pakan alternatif untuk ternak. Kulit buah pepaya memiliki kekurangan yaitu mudah busuk, oleh karena itu untuk mengatasinya maka kulit buah pepaya dijadikan tepung sehingga menjadi lebih tahan lama. Tepung kulit buah pepaya memiliki kandungan nutrisi antara lain protein kasar 24,85%, serat kasar 18,52%, lemak kasar 8,87%, abu 8,52%, kalsium 2,39% dan phosphor 0,88% dan Fe 0,385%. Kulit buah pepaya memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pakan alternatif sumber protein yang dapat mengganti atau mengurangi penggunaan bahan pakan sumber protein lainnya seperti bungkil kedelai dan lain-lain.
Kulit buah pepaya selain memiliki kadar protein yang tinggi, juga mengandung enzim papain. Enzim ini banyak terkandung dalam kulit, batang, daun, dan buah. Papain merupakan salah satu enzim proteolitik. Manfaat papain antara lain adalah dapat digunakan sebagai pelunak daging (enzim papain mampu memecah serat-serat daging, sehingga daging lebih mudah dicerna), papain berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun tubuh. Dengan cara ini sistem kekebalan tubuh dapat ditingkatkan. Kulit buah pepaya selain memiliki protein yang tinggi dan enzim papain juga memiliki kandungan zat besi yang tinggi sebesar 0,385%. Protein dibutuhkan oleh babi masa pertumbuhan. Protein dalam ransum digunakan untuk membangun, menjaga dan memelihara protein jaringan dan organ tubuh, menyediakan asam-asam amino makanan, menyediakan energi dalam tubuh serta menyediakan sumber lemak badan. Papain dapat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh, hal ini dikarenakan papain memiliki lebih dari 50 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan pemberian tepung kulit buah pepaya dalam ransum diharapkan dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap persentase karkas, tebal lemak punggung dan luas urat daging mata rusuk.
Penyakit cacing pada ternak babi selain dapat diobati menggunakan obat-obatan medik,dapat juga diobati dengan menggunakan obat alternatif yaitu dengan pemberian tepung kulit buah pepaya. Tepung kulit buah pepaya mengandung zat atau enzim papain yang dapat berfungsi sebagai obat cacing atau anthelmentik. Enzim papain termasuk enzim protease, yaitu enzim yang menghidrolisis ikatan peptida pada protein, untuk melakukan aktivitasnya protease membutuhkan air sehingga dikelompokkan kedalam kelas hidrolase.Protease berperan dalam sejumlah reaksi biokimia seluler, selain diperlukan untuk degradasi senyawa protein nutrien, protease terlibat dalam sejumlah mekanisme patogenisitas, sejumlah pascatranslasi protein, dan mekanisme akspresi protein ekstraseluler. Pelepasan protease oleh cacing nematoda parasitik mempunyai peranan penting pada proses reaksi biologik seperti metabolisme protein. Aktivitas protease mempunyai korelasi signifikan pada saat cacing parasit menjalani penetrasi ke jaringan.
Buah pepaya merupakan salah satu buah yang telah lama dikenal luas di Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, pepaya sangat dikenal semua lapisan masyarakat. Buah pepaya telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Buah matangnya sangat digemari karena cita rasanya yang enak, relatif tingginya kandungan nutrisi dan vitamin, serta fungsinya dalam melancarkan pencernaan.

Kelebihandan Kekurangan dari Kulit Buah Pepaya antara lain:
Kelebihan :
·     Tepung kulit buah pepaya mengandung kadar protein yang tinggi yaitu 25,85% dan serat kasar yang cukup rendah yaitu sebesar 14,2%.
·         Harga relatif murah, terjangkau dan mudah didapatkan karena merupakan limbah industri.
·         daging dari sapi-sapi yang diberi kulit buah pepaya segar menjadi lebih merah dan dagingnya lebih padat.
·         Sebagai pengganti obat cacing yang ekonomis
Kekurangan :
·      Kulit buah pepaya memiliki kekurangan yaitu mudah busuk, sehingga perlu diubah menjadi tepung kulit buah pepaya agar menjadi lebih awet tidak mudah busuk.
·         Mengandung saponin yang merupakan zat anti nutrisi
·         Palatabilitas ternak kurang
·         Belum ada takaran khusus yang dibakukan dalam pemakaian ransum

Saturday, August 13, 2011

Mengenal Probiotik, Prebiotik, dan Sinbiotik

Usus dulunya hanya dipandang sebagai gudang penyimpan makanan dan tong sampah sisa pencernaan makanan. Belakangan cara pandang ilmuwan berubah. Usus dianggap organ penting sejak diketahui ada milyaran mikroba dalam usus yang berperan bagi kesehatan.
Banyak orang yang berpikiran, bakteri dalam usus hanyalah bakteri jahat saja.
Bakteri atau flora usus ada sekitar 100-400 jenis. Jumlah keseluruhan dalam usus mencapai trilyunan. Secara sederhana dikelompokkan sebagai bakteri baik (misalnya Bifidobacterium, Eubacterium dan Lactobacillus) dan bakteri jahat (Clostridium, Shigella, dan Veillonella). Bakteri-bakteri itu hidup dalam kesimbangan. Jika kesimbangan terganggu, bakteri jahat alias bakteri patogen (penyebab penyakit) meningkat, maka kesehatan orang yang bersangkutan akan terganggu.

Makanan probiotik bisa berbentuk susu fermentasi, yogurt, keju,mentega, sari buah dan susu formula yang difortifikasi dengan bakteri asam laktat. Akhir-akhir ini probiotik juga diformulasi dalam bentuk tablet maupun kapsul suplemen. Namun sejauh ini belum ada jaminan jumlah probiotik sesuai dengan iklan serta tetap hidup saat mencapai usus.
Prebiotik  merupakan kelompok oligosakarida seperti rafinosa, stakhios, agalakto-oligosakarida, frukto-oligosakarida, frukto-oligosakarida, inulin, serta beberapa jenis peptida dari protein yang tidak dapat dicerna, sehingga mencapai usus. Prebiotik merupakan nutrisi yang sesuai bagi bakteri baik, tapi tidak cocok bagi bakreri jahat, sehingga bisa meningkatkan bakreri baik dalam usus.

Prebiotik secara alami terdapat pada biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Produk olahan kedelai seperti tempe, tahu, dan tauco, kaya akan prebiotik. Rina menambahkan, prebiotik juga dapat diperoleh dari akar tanaman Chichorium intybus, gandum utuh, bawang bombay, bawang putih,dan pisang.

Permasalahan yang ada yaitu manfaat probiotik dapat dicapai bila probiotik melekat pada sel mukosa usus. Probiotik dari makanan belum banyak dibuktikan bisa melekat di mukosa usus. Karenanya untuk memperoleh manfaat dari makanan probiotik, orang harus terus menerus mengonsumsinya. Walaupun sudah banyak produk makanan probiotik, namun sejauh ini belum ada jaminan jumlah probiotik sesuai dengan iklan serta tetap hidup saat mencapai usus.
Maka, hadirlah gabungan dari keduanya, disebut juga sebagai makanan/minuman sinbiotik. Kombinasi probiotik dan prebiotik untuk meningkatkan kesehatan tubuh disebut sinbiotik.

Sinbiotik  adalah kombinasi probiotik dan prebiotik. Penambahan mikroorganisme hidup (probiotik) dan substrat (prebiotik) untuk pertumbuhan bakteri misalnya fructooligosaccharide (FOS) dengan bifidobacterium atau lactitol dengan lactobacillus. Keuntungan dari kombinasi ini adalah meningkatkan daya tahan hidup bakteri probiotik oleh karena substrat yang spesifik telah tersedia untuk fermentasi sehingga tubuh mendapat manfaat yang lebih sempurna dari kombinasi ini. Sehingga dipastikan bakteri tetap hidup dan melekat dalam mukosa usus, karena terdapat substrat atau makanannya (prebiotik) sehingga mereka tetap bisa hidup dan bekerja dalam saluran pencernaan.