Whey adalah sumber protein yang berkualitas tinggi. Selain mudah
dicerna, whey juga mengandung asam amino yang memenuhi semua
persyaratan asam amino esensial yang ditetapkan oleh FAO dan WHO.
Protein whey sendiri mengandung berbagai atribut fungsional dan gizi.
Berikut ini adalah komponen penting dalam whey:
β-laktoglobulin
β-lactoglobulin terdapat sekitar 50% dari kandungan whey total. Protein
ini memiliki banyak gugus yang mengikat mineral, vitamin larut lemak,
dan bertindak sebagai protein transpor untuk senyawa lipofilik seperti
tokoferol dan vitamin A. Modifikasi β-laktoglobulin menghasilkan produk
yang memiliki aktivitas antivirus yang kuat
α-lactalbumin
α-lactalbumin terkandung sekitar 25% dari kandungan protein whey total.
Protein ini memiliki profil asam amino yang sangat baik, yang kaya akan
lisin, leusin, treonin, triptofan dan sistin. Fungsi biologis utama
dikenal dari α-lactalbumin adalah untuk memodulasi sintesis laktosa
dalam kelenjar susu. Penambahan protein ini adalah sangat dianjurkan
dalam susu formula bayi dan produk pangan lainnya. Beberapa peneliti
menyimpulkan bahwa α-lactalbumin efektif sebagai agen anti-kanker.
Imunoglobulin
Imunoglobulin merupakan kelompok protein kompleks yang berkontribusi
secara signifikan terhadap kandungan protein serta mempunyai fungsi
imunologi yang sangat penting. Senyawa ini dapat memberikan perlindungan
dari beberapa penyakit pada bayi dan memiliki peran dalam upaya
pengendalian penyakit pada orang dewasa. Whey protein konsentrat dapat
digunakan sebagai suplemen susu bubuk karena mengandung antibodi yang
cukup untuk membunuh E. coli.
Bovine serum albumin
Bovine serum albumin (BSA) memiliki profil asam amino esensial yang
komplek. BSA dapat mengikat asam lemak bebas, dan jenis lemak. BSA
sangat penting dalam mempertahankan fungsi lemak. Hal ini menjadi sangat
penting terutama jika dikaitkan dengan proses oksidasi lemak. Dalam
beberapa penelitian dilaporkan bahwa BSA mengurangi resiko kemungkinan
seseorang mengidap berbagai penyakit, seperti diabetes dan kehilangan
daya tahan tubuh.
Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang dapat mengikat besi dan memiliki
kemampuan sebagai agen antimikroba. Sistem kerja antimikrobanya adalah
dengan cara mengikat zat besi dalam mikroorganisme. Keunggulan
laktoferin lainnya yaitu membantu penyebaran besi dalam darah,
antijamur, antivirus, dan antikanker, mengikat racun, meningkatkan efek
imunomodulasi, mempercepat penyembuhan luka, dan anti-inflamasi.
Laktoperoksidase
Laktoperoksidase telah dikenal sebagai agen antimikroba alami dalam
susu, air liur dan air mata. Sistem laktoperoksidase telah terbukti baik
sebagai bakterisida dan bakteriostatik terhadap berbagai jenis
mikroorganisme, dan tidak memiliki efek negatif. Dalam studi klinis di
bidang kedokteran gigi, laktoperoksidase terbukti mengurangi akumulasi
plak, gingivitis, dan karies dini.
Glycomacropeptide
Glycomacropeptide (GMP) merupakan bagian dari glikosilasi
caseinomacropeptide (CMP), banyak terdapat dalam whey manis yang
terbentuk setelah koagulasi protein oleh rennin. Sifat-sifat biologis
dan fisiologis yang telah dikaitkan dengan peranan GMP meliputi:
penurunan sekresi lambung, gigi penghambatan karies dan plak gigi,
mendorong pertumbuhan Bifidobacteria, kontrol phenylketunoria, dan dapat
menekan nafsu makan.
Sumber : Indonesian Food Technologist
Saturday, March 31, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (PROTEIN DAN LEMAK) BISA DI DOWNLOAD DISINI BAB I PENDAHULUAN Kehidupan manusia tidak lepas dari meng...
-
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (ANALISA KUANTITATIF) BISA DI DOWNLOAD DISINI BAB I PENDAHULUAN Analisa volumetri merup...
-
BAB 2 SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA Kedudukan bahasa indonesia adalah sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Dal...