LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGENALAN SEL BISA DI DOWNLOAD DISINI |
BAB I
PENDAHULUAN
Secara struktural makhluk hidup baik makhluk hidup tingkat rendah maupun tingkat tinggi disusun oleh sel. Sel merupakan dasar struktural makhluk hidup. Makhluk hidup selalu membutuhkan energi untuk mengolah energi, yaitu aktivitas tersebut dilakukan di dalam sel. Sel merupakan tempat untuk mendukung fungsi-fungsi agar makhluk hidup tetap terjamin kehidupannya.
Struktur sel pertama kalinya ditemukan oleh Robert Hooke (1635-1730) dengan melihat adanya petak-petak kecil di bawah mikroskop dari sayatan gabus. Sel yang dilihat itu sebenarnya sel mati. Seorang ilmuan yang bernama Haekel mengemukakah pendapatnya bahwa perkembangan dari suatu padunya dua sel hingga menjadi dewasa (ontogeni) merupakan perkembangan dari makhluk hidup tingkat rendah dengan hukum Biogenetika Haeckel. Untuk dapat mengetahui lebih dalam tentang sel, maka dalam praktikum ini digunakan daun tanaman Rhoe discolor dan preparat tikus (Mouse Infestinum) karena mudah didapatkan.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengenal sel dengan baik meliputi ciri-ciri, struktur sel, bagian-bagian sel, serta dapat membedakan antara sel heawan dan sel tumbuhan. manfaat yang dapat diperoleh dari pengenalan sel ini adalah menjadi semakin tahu tentang sel.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sel
Sel adalah satuan struktural dan fungsional terkecil yang mendasar penyusun makhluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel, karena itulah sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi (Sasmitaharja, 1990). Sel merupakan suatu ruangan terkecil yang di batasi oleh membran yang di dalamnya terdapat cairan atau disebut protoplasma (Kimball, 1992).
2.2. Ukuran dan Bentuk Sel
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Sel tumbuhan atau hewan memilki ukuran yang sangat kecil. Pengamatan dapat dilakukan dengan perbesaran 10x dan 40x. Sel-sel yang menyusun tumbuhan dan hewan umumnya berukuran ± 10–30 mikrometer dan sel yang masih aktif cenderung mengadakan metabolisme berukuran kecil (Syamsuri, 1999). Stafilokokus sel bulat dengan diameter ± 1 mikrometer dimana 1 mikrometer adalah 1 x 10³ mm. Umumnya eukaryota berukuran 10 mikrometer sampai 100 mikrometer. Eritront manusia rata-rata berdiameter 7,5 mikron (Kimball, 1994).
2.3. Struktur Sel
Sel terdiri dari bagian-bagian sel yaitu membran sel, nukleus, nukleous, sitoplasma, dinding sel, vakuola, mitokondria, ribosom, plastida, serta protoplasma yang saling berhubungan (Suwasono, 1990). Membran mengandung ± 40% lipid dan 60% protein lipid terutama adalah fospolipid dan kolesterol, sedangkan pada tumbuhan membran tersusun oleh selulosa (Kimball, 1992). Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein. Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat di bagian tengah membran. Membran protein dan lemak tidak bersifat statis. Lemak membran tersusun atas fospolipid, glikolipid, dan sterol, sedangkan protein membran tersusun atas glikoprotein (Syamsuri, 2007).
Nukleus terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi didalam nukleus. Di dalam proses transkripsi bila berhenti maka akan hilang (Syamsuri, 2007). Nukleus terdiri atas selaput inti, nukleoplasma, kromosom, nukleolus. Nukleoplasma yaitu cairan kental yang ada dalam nukleus. Nukleus yaitu bagian yang lebih padat tetapi tidak terbungkus oleh membran (Poedjiadi, 1994). Susunan nukleus adalah selaput inti, nukleoplasma, kromosom, nukleus. Berdasarkan selaput inti di bedakan menjadi dua yaitu sel prokariotik dan eukariotik (Cambell, 2002).
Sitoplasma hanya terdapat bangunan yang berdiri atas organel, retikulum endoplasma, aparatus golgi, dan lisosom. Sitoplasma tidak diketahui fungsinya dan dari mana asalnya sitoplasma tersebut (Cambell, 2002). Sitoplasma merupakan fase cair dalam sel yang mengandung berbagai macam konstituen yang berupa organel (Poedjiadi, 1994).
Dinding sel hanya terdapat dalam sel tumbuhan. Dinding sel melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya dan mencegah penghisapan air secara berlebihan. Dinding sel adalah bagian terluar dari sel dan merupakan hasil proses hidup dari protoplasma. Dinding sel mempunyai fungsi yaitu sebagai pelindung dan penunjang tumbuhan (Cambell, 2002). Dinding sel merupakan pembatas dalam dan luar sel. Dinding sel merupakan bagiaan yang non protoplasmik yang artinya material. Material yang membentuk termasuk benda-benda mati. Dinding sel berkembang selaras dengan perkembangan sel. Dinding sel muda berupa membran atau selaput tipis dan fleksibel, kemudian semakin melebar karena adanya zat-zat lain. Penebalan dinding sel berlangsung secara bertahap sehingga pada penebalan-penebalan primer, sekunder, dan tersier. Dinding sel aktif biasanya tampak agak mengelembung karena mengandung air. Dinding sel hanya terdapat dalam sel tumbuhan fungsinya sebagai pelindung dan penguat tumbuhan yang tidak berkayu (Sutrian, 1992).
Retikulum Endoplasma dijumpai di dalam sel eukariotik, baik sel hewan maupun sel tumbuhan. Sel kelenjar mengandung lebih banyak retikulum endolasma dibandingkan dengan sel bukan kelenjar (Syamsuri, 2007). Retikulum Endoplasama yaitu membran sel yang berbentuk lorong-lorong kecil yang masuk ke dalam bagian sitoplasma dan membentuk jaring-jaring (Poedjiadi, 1994).
Mitokondria berbentuk bulat panjang dengan berbagai ukuran mempunyai membran ganda yaitu membran dalam dan membran luar (Poedjiadi, 1994). Mitokondri sebagai tempat berlangsungnya respirasi sel dan merupakan organel penghasil energi bagi sel-sel yang lain (Sutrian, 1992)
METODOLOGI
Praktikum Biologi dengan materi Pengenalan Sel dilaksanakan pada hari kamis tanggal 15 Oktober 2009 pukul 11.00 - 13.00 di Labolatorium Fisiologi dan Biokimia Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.
3.1. Materi
Praktikum Biologi dengan materi Pengenalan Sel menggunakan bahan daun Rhoediscolor, dan preparat awetan. Menggunakan alat-alat diantaranya mikroskop untuk mengamati preparat yang ukurannya mikroskopis, kaca objek dan kaca penutup untuk mempermudah mengamati preparat, silet untuk menyayat daun Rhoediscolor, dan alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan.
3.2. Metode
Menyayat daun Rhoediscolor dengan menggunakan silet setipis mungkin, meletakkan sayatan itu pada kaca objek yang telah ditetesi air, lalu menutup dengan kaca penutup, mengusahakan jangan sampai ada gelembung udara. Mengamati objek dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x, mengenali bagian-bagian seperti dinding sel, sitoplasma, nukleus, vakuola, dll. Menggambar bagian-bagian sel tersebut pada buku pengamatan. Melakukan langkah yang sama pada pengamatan preparat sel hewan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan, daun Rhoediscolor dan preparat sel mouse infestinum terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
a. Perbesaran 10 kali
Sumber: Data Primer Praktikum Sumber: Sutrian, 1992
Biologi, 2009
Ilustrasi 1. Daun Rhoediscolor
b. Perbesaran 40 kali
Sumber: Data Primer Praktikum Sumber: Anwar, 1987
Biologi, 2009
Ilustrasi 1. Daun Rhoediscolor
Keterangan:
1. Sitoplasma
2. Membran Sel
3. Inti sel
4. Dinding sel
5. Stomata
Sumber: Data Primer Praktikum Sumber: Kimball, 2002
Biologi, 2009
Ilustrasi 2. Sel Hewan
Keterangan:
1. Sitoplasma
2. Inti sel
3. Membran sel
4.1. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum Pengenalan sel dengan bahan utama menggunakan daun Rhoediscolor dan preparat sel mouse infestinum. Daun rhoediscolor yang disayat secara melintang dapat saya lihat struktur sel berbentuk segienam tersusun rapi menyerupai sarang lebah, sel tersebut mempunyai bagian seperti stomata, dinding sel, membran sel, sitoplasma, klorofil, mitokondria nukleus, kromatin, Retikulum Endoplasma, badan golgi, ribosom, mikrotobulus, vakuola. Hal ini sesuai dengan pendapat Anwar (1987) yang mennyatakan bahwa sel tumbuhan terdiri atas beberapa bagian. Sel adalah unit terkecil yang fungsional bagi kehidupan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kimball (1999) bahwa sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh organisme dan merupakan kesatuan fungsional dari kehidupan. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah antara lain dinding sel, sentriol, kloroplas, dan vakuola. Hal ini sesuai dengan pendapat Syamsuri (2007) bahwa sentriol hanya dijumpai padaa sel hewan, sel tumbuhan tidak. Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan. Cairan ini adalah air berbagai zat yang terlarut di dalamnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa bagian-bagian dari sel tumbuhan daun Rhoe discolor adalah dinding sel, sitoplasma, dan membran sel. Rhoe discolor terdapat sel-sel yang tersusun rapi bentuk sel dari tumbuhan rhoediscolor adalah segienam dan terdapat semacam titik di tengah yang disebut sebagai stomata. Sel hewan yaitu preparat sel tikus berbentuk lingkaran yang pinggirnya terlihat seperti rambut. Sel tersebut mempuyai bagian seperti sel epitel, membran sel, dan nukleus.
Anwar. 1987. Ringkasan Biologi. Geneca Exact. Bandung.
Cambell. 2002. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Keeton, William. 1990. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Kimball, John W. 1992. Biologi. Erlangga, Jakarta
Kimball, John W. 1994. Biologi. Erlangga, Jakarta
Kimball, John W. 1999. Biologi. Erlangga, Jakarta
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta.
Sutrian. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tubuhan Tentang Sel dan Jaringan. Rineka Cipta. Jakarta.
Suwasono. 1990. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi. Erlangga. Jakarta
terima kasih banyak gan.....
ReplyDeletesudah menyelamatkan hidup saya dan temen saya....
dengan postingan ini...
saya selamat dri ancaman dosen saya......
xD