Ini merupakan pengalaman
hidup yang saya alami semenjak jaman SMA. Dimana pada kelas 3 SMA saya sudah harus
memilih untuk melanjutakan ke jenjang yang lebih tinggi atau sekolah kedinasan
seperti POLISI atau TNI. Namun saya memiliki cita-cita menjadi programmer
handal. Orang tuaku merupakan orang tua paling bijaksana, kenapa? Karena tidak
pernah memaksakan kehendaknya untuk memilih apa yang saya pilih untuk masa
depan saya. Akhirnya saya memutuskan untuk melanjutakan kuliah. Walaupun kakak
saya sudah menjadi anggota POLISI 3 tahun, saya tidak berkeinginan untuk
menyamainya, karena saya pikir 1 keluarga jangan sama, harus ada variasi
hehehe.
Pertama saya disuruh
mendaftar di Universitas Negeri yaitu Universitas Negeri Semarang (UNNES) jurusan
Pendidikan Bahasa Indonesia karena perintah dari Ibu. Padahal saya tidak
menyukai profesi sebagai guru, gara-gara sudah banyak di keluarga saya yang
menjadi guru seperti Ibu saya. Namun setelah tes di sana akhirnya saya lolos,
namun teman-teman SMA saya yang berkeinginan kuat untuk menjadi guru tidak ad
yang diterima di sini. Ini saya anggap keberuntungan saja. Namun saya tidak
puas dengan hal ini, pada waktu yang sama, saya juga mendaftar di Universitas
Gajah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Universitas Sebelas Maret
(UNS). DI UGM dan di UNDIP saya daftar melalui Ujian Mandiri (UM). Sedangkan di
UNS saya melalui jalur raport.
Keinginan kuat saya
sebenarnya ingin kuliah di UGM, karena selain berlokasi di kota Jogja,
merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia. Pada waktu itu saya
memilih 1. Ilmu Komputer 2. Teknik Elektro 3. Teknik Pertanian. Tes berlangsung
di kota semarang yaitu di SMA Negeri 3 Semaarang. Di UNDIP saya memilih 1.
Sistem Komputer 2. Peternakan. Peternakan?? Kenapa saya memilih peternakan?? Karena
awalnya say binggung memilih jurusan di UNDIP. Setelah berdiskusi dengan orang
tua yaitu ayah saya sebagai PNS penyuluh pertanian, saya memilih peternakan
yang ada kaitannya dengan pertanian. Di UNS saya memilih Teknologi Pertania. Mungkin
Allah telah menuntun saya, dimana UNS saya tidak diterima, UGM dan UNDIP
pengumuman nya bersamaan yaitu hari jumat setelah UAN. Ternyata UGM saya juga
tidak diterima, namun di UNDIP saya malah diterima, perasaan saya senang
sekali, namun setelah melihat, ternyata saya diterima pada jurusan S1
Peternakan. Kaget sekali saya, awalnya ingin menjadi programmmer, ehh malah
jadi peternak hehe. Saya watu itu memilih peternakan karena saya memang tidak
ingin menjadi guru. Karena diterima di UM UNDIP saya tidak mendaftar lagi di
SNMPTN. Alhamdullilah.
Singkat cerita saya sudah
kuliah di UNDIP. Betapa kagetnya aku, ketika kuliah di peternakan itu tidak
seperti yang aku bayangkan selama ini. Kuliah nya anak eksakta emang sulit, 1
mata kuliah ada 4 dosen, masing2 memberi tugas, masih ad praktikum, asistensi, pre
test, post test, aduhh padat sekali. Namun dengan kebersamaan teman-teman rasa
letih jadi hilang. Banyak sekali pengalaman saya waktu kuliah dari pagi sampai
malam ngerjain laporan tulis tangan, kejar asisten dll. Selama kuliah saya
pernah menjadi Public relations Himpunan Mahasiswa S1 Peternakan, menjadi
panitia di acara Lomba Karya Tulis ilmiah SMA Se-indonesia bidang peternakan,
menjadi asiten dosen di Laboratorium selama 2 tahun, serta mengikuti pelatihan
dsn seminar di sana.
Akhir kuliah saya tidak
pernah berfikir untuk melanjutkan S2, namun keberuntungan menghampiri saya.
Saya yang hanya iseng mendaftar beasiswa S2 program Fast Track yaitu semester 7
sudah mengikuti kuliah S2. Aku malah diterima diantara 20 lainya. Beda dengan
teman saya yang ingin sekali kuliah S2, dia malah tidak diterima. Seandainya
aku tidak kuliah di Peternakan UNDIP mungkin aku tidak sampai kuliah S2. Ini adalah
jalan yang diberikan oleh Allah kepada saya, mungkin ini adalah jalan rezeki
saya. Karena saya sempat merenungi itu. Setelah kuliah 2 tahun saya lulus S2. Tidak
lama saya diterima di Perusahaan Pengolahan Susu yaitu Bohan Food. Melalui anaknya
PT Susu Sehat Indonesia (SSI) saya kira sudah ada pabriknya, ternyata belum
baru finishing bangunannya, kalau alat-alatnya sudah ada. Alhamdullilah saya
diterima kerja sesuai bidang saya yaitu hasil ternak. Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi untuk semua. Ini mungkin jalan hidup
saya, apa hanya sebagai batu loncatan apa bagaimana, itu adalah rahasiaNya. Aku
hanya bisa berdoa dan berusaha saja. Semoga selalu di beri jalan yang terbaik
dalam mencari rezeki yang halal dan barokah. Amin