Monday, May 23, 2011

Penyakit Anthrax

Penyakit antraks atau radang limpa adalah penyakit menular biasanya bersifat akut atau hiperakut pada berbagai jenis ternak (pemamah biak, kuda, sapi dan sebagainya) yang disertai dengan demam tinggi dan disebabkan oleh Bacillus Antracis.

Biasanya ditandai dengan perubahan-perubahan jaringan bersifat septisemi, timbulnya infiltrasi akut limpa. Jenis hewan liar (rusa, kelinci, babi hutan dan sebagainya) dapat pula terserang.

Di Indonesia anthrax menyebabkan banyak kematian pada ternak, kehilangan tenaga kerja disawah dan tenaga tarik, serta kehilangan daging dan kulit karena ternak tidak boleh dipotong kerugian ditaksir sebesar 2 milyar setiap tahun.

Faktor prediposisi seperti hawa dingin, kekurangan makanan dan keletihan dapat mempermudah timbulnya penykit pada hewan-hewan yang mengandung spora bersifat laten. Menurut penelitian kerentanan hewan terhadap antraks dapat dibagi dlam beberapa kelompok sebagai berikut :

  1. Hewan pemamah biak, terutama sapi, domba, kuda, rusa, kerbau dan pemamah biak lain seperti marmut dan mencit (sangat rentan).
  2. Babi (tidak begitu rentan).
  3. Anjing, kucing, tikus dan sebagian bangsa burung relatif tidak rentan tetapi dapt diinfeksi secara buatan.
  4. Hewan berdarah dingin sama sekali tidak terpengaruh.
CARA PENULARAN

Antraks tidak lazim ditularkan dari hewan yang satu kepada yang lain secara langsung. Wabah anthraxpada umumnya ada hubungannya dengan tanah netral atau berkapur yang alakalis yang menjadi inkubator kuman tersebut.

Didaerah tersebut spora tubuh menjadi bentuk vegetatif bila keadaan lingkungan serasi bagi pertumbuhannya, ialah tersedianya makanan,suhu dan kelembaban tanah serta dapatmengatasi persaingan biologis. Bila keadaan lingkungan tetap menguntungan kuman akan berkembang biak dan membentuk spora lebih banyak.

Basil antraks berkerumun di dalam jaringan hewan penderita yang dikeluarkan melalui sekresi dan ekskresi menjelang kematian. Bila penderita antraks mati kemudian termakan burung atau hewan pemakan bangkai, maka sporanya akan dengan cepat terbentuk dan mencemari tanah sekitarnya.

Bila terjadi demikian maka sulit untuk memusnahkannya dan menjadi lebih sulit lagi bila spora yang terbentuk tersebar oleh angin, air pengolahan tanah,rumput makanan ternak. Masa tunas antraks 1-3 hari kadang sampai 14 hari.

Infeksi alami terjadi melalui :
  1. Saluran pencernaan, lazim ditemui pada hewan dengan tertelannya spora, pada manusia terjadi pada orang-orang yang makan daging asal hewan penderita antraks.
  2. Saluran pernafasan terjadi pada pekerja penyortir bulu domba.
  3. Permukaan kulit yang terluka, sering dialamai pada manusia, terutama oarang yang berhubungan dengan hewan.
Sumber : infoagrobisnis

No comments:

Post a Comment

Comment Me