Secara Internasional, bahan pakan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1.Hijauan Kering dan Jerami.
1.Hijauan Kering dan Jerami.
Hijauan kering adalah rumput dan daun-daunan leguminosa
yang sengaja dikeringkan agar dapat disimpan dalam waktu yang lama dan
digunakan sebagai cadangan bahan pakan ternak pada musim kekurangan pakan.
Kelas hijauan kering dan jerami mengikutsertakan semua hijauan dan jerami yang
dipotong dan dirawat, dan produk lain dengan lebih dari 10 % serat kasar dan
mengandung lebih dari 35 % dinding sel. Beberapa bahan pakan yang termasuk
hijauan kering dan jerami adalah jerami amoniasi, jerami kacang tanah, klobot jagung
dan kulit nanas.
2.Pastura dan Hijauan Segar.
Pastura dan hijauan segar merupakan bahan pakan dalam
bentuk daun-daunan, dan kadang masih bercampur dengan ranting dan bunganya.
Kadar airnya berkisar antara 70-80 % dan sisanya adalah bahan kering dan sangat
baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak. Daun nangka termasuk hijauan
segar. Daun nangka baik untuk pakan ternak karena banyak kandunngan zat yanng
bermanfaat bagi ternak.Gamal adalah tanaman yang berasal dari Amerika Latin.
Daun gamal dapat digunakan sebagai pakan ternak, tanaman peneduh dan pembasmi
alang-balang. menyatakan bahwa pohon gamal merupakan tumbuh-tumbuhan yang
berukuran sedang atau berbentuk pohon kecil, batangnya bercabang-cabang dan
tumbuh ranting serta daun. Tinggi pohon gamal dapat mencapai 25 m dan dapat
dikembangkan dengan stek atau biji. Ternak kambing dan domba umumnya menyukai
gamal, tetapi pada musim kemarau hampir semua ternak herbivora menyukainya.
Beberapa spesies gamal yang terkenal adalah Glirigedea maculata. Tetapi semua
spesies memiliki bau yang khas dan daun gamal memiliki rasa pahit bila dimakan,
daun gamal tidak selalu diberikan dalam bentuk segar tetapi juga dapat
dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak. Pohon turi banyak
ditemukan di pulau Jawa. Pohon ini ada dua macam yaitu yang berbunga putih dan
yang berbunga merah. Susunan zat-zat makanan daun turi yang berbunga putih
adalah 40,62 % protein, 5,66 % lemak, 33,38 % BETN, 10,67 % serat kasar dan
11,20 % abu. Tetapi, kedua macam daun turi tersebut memiliki bau khas yang sama
yaitu khas daun turi, keduanya juga memiliki bentuk daun yang hampir sama yaitu
helaian serta agak kaku dan memiliki ras pahit apabila dimakan. Daun turi juga
digunakan oleh manusia sebagai salah satu bahan pangan hijauan yang memiliki
nilai gizi tinggi.
3.
Silase.
Silase merupakan hijauan segar yang disimpan dalam silo
dengan tujuan diberikan kepada ternak pada waktu sulit didapatkan atau pada
musim paceklik. Kelas ini menyebutkan hijauan. Kelas ini menyebutkan silase hijauan
(jagung, alfafa, rumput dan sebagainya). Tetapi tidak silase ikan, biji-bijian
dan umbi-umbian. Tujuan pembuatan silase antara lain sebagai bahan pakan pada
musim paceklik, untuk menampung dan memanfaatkan kelebihan produk hijauan dan
mendayagunakan sisa hasil pertanian dan hasil ikutan pertanian. Silase memiliki
bentuk kasar, warna hijau dan agak asam karena proses fermentatif. Silase
hijauan pakan merupakan bahan pakan yang berasal dari hijauan yang telah
mengalami proses fermentasi di dalam silo anaerob, dan mengandung bahan kering
30-35 %. Silase hijauan pakan memiliki warna hijau tetapi seperti aslinya dan
bentuk tidak berubah. Silase hijauan pakan memiliki bentuk kasar dan berbau
wangi asam. Hal ini disebabkan karena pengaruh bahan yang digunakan untuk
memfermentasi hijauan ini.
4.Sumber
Energi
Bahan makanan sumber energi pada umumnya merupakan bahan
pakan yang mempunyai kadar protein sekitar 12 % dimana 75-80 % dapat dicerna.
Penyusun utama bahan makanan sumber energi adalah karbohidrat, yang masih utuh
berupa biji biasanya ¾ bagian merupakan pati yang daya cernanya sekitar 95 %
serta mempunyai kadar serat kasar yang bervariasi yang dapat mempengaruhi daya
cerna. Termasuk kelompok ini adalah bahan-bahan dengan serat kasar kurang dari
18 % atau dinding sel kurang dari 35 %.
Nasi aking merupakan bahan pakan sumber energi. Penyusun
utamanya adalah karbohidrat. Selain itu, nasi aking juga mengandung protein
yang baik untuk tubuh ternak. Nasi aking biasanya digunakan sebagai pakan
ternak unggas terutama bebek atau itik.
5.
Sumber Protein
Bahan pakan sumber protein terdiri dari dua sumber yaitu
protein yang berasal dari sumber hewani dan yang berasal dari sumber nabati.
Sumber protein nabati terutama dari jenis kacang-kacangan dan dari jenis
leguminosa. Sumber protein hewani diantaranya adalah BR 1, BR 5 dan pellet.
Ampas kecap termasuk sumber protein nabati karena bahan bakunya adalah biji
kedelai. Ampas kecap mengandung protein 24,9 %, 24,3 % lemak, 0,39 % kalsium
dan 0,33 fosfor. Ampas kecap bisa diberikan secara langsung (tanpa diproses
lagi) sebagai pakan ternak dengan jumlah 20 % dari ransum.
Makanan ini bentuknya seperti butiran. Bentuk makan ini
pun memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah merangsang selera
makan, sebab ayam tertarik kepada makanan yang berbentuk butiran. Sedangkan
tiap pellet memiliki kandungan gizi yang sama. Makanan pelet tak mudah melekat
pada tempat makan dan paruh, sehingga tak ada makanan yang tercecer. Selain
itu, ayam juga tidak memilih-milih makanan. Kekurangannya yaitu harganya
relatif mahal. Kemungkinan terjadi kerusakan beberapa zat makanan tertentu
sewaktu terjadi proses pembuatan. Ayam juga akan lebih banyak minum.
6.Sumber
Mineral
Mineral merupakan komponen dari pesenyawaan organik
jaringan tubuh dan persenyawaan kimiawi lainnya yang berperan dalam proses
metabolisme. Kebutuhannya sangat sedikit tetapi sangat vital, teutama pada
proses tumbuh dan bereproduksi penyusunnya yaitu kalsium dan fosfor. Apabila
ternak kekurangan bahan pakan yang mengandung mineral maka dapat menyebabkan
pertumbuhannya lambat. Salah satu sumber kalsium dan fosfor yang sering
digunakan di Indonesia pada tahun 1960-1970 adalah tepung kerang yang sampai
saat ini masih digunakan oleh penyusun ransum. Tepung kerang digunakan sebagai sumber
kalsium yang penting untuk unggas pedaging dan unggas yang sedang bertelur
dengan kadar kalsium yang cukup besar yaitu 38 % dan kandungan nutrien lainnya
yaitu 1,2 % BETN, 46,7 % PK, dan 86 % BK. Kulit kerang diperlukan lebih banyak
dalam ransum untuk ayam petelur yang bereproduksi tinggi sehingga dapat menahan
telur dalam saluran telur dalam waktu yang relatif singkat. Tepung kulit kerang
memiliki warna hitam keabuan, berbau amis karena termasuk dalam hewan laut dan
memiliki rasa asin.
7.
Sumber Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik, biasanya tidak disintesis
oleh jaringan tubuh dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Vitamin ini digunakan
sebagai koenzim atau regulator metabolisme. Vitamin digolongkan menjadi dua
yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin
A, D, E, K adalah vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan vitamin yang larut
dalam air adalah tiamin, ribofialin, asam nukleat, folasin, boitin dan asam
pentotenat. Sedangkan vitamin C tidak dapat disintesis oleh tubuh jadi sangat
diperlukan dalam ransum. Vitachick merupakan preparat sintesis yang mengandung
vitamin C yang berbentuk serbuk atau tepung dan berwarna kuning keorangean.
Vitachick terdapat komposisi vitamin dan zat-zat tambahan lain yang diperlukan
oleh ternak khususnya unggas. Proses metabolisme vitachick dibutuhkan tetapi
dalam ransum zat ini tidak digunakan pada kebanyakan hewan ternak. Vitachick
memiliki bau yang khas obat karena berasal dari bahan-bahan kimia sehingga
memiliki rasa pahit bila dimakan. Meskipun pahit, tetapi vitachick dibutuhkan
oleh ternak untuk pertumbuhan dari perkembangan ternak dan diberikan sesuai
dengan dosis.
8.
Zat Aditif
Berdasarkan komposisinya, aditif pakan (fedd suplement)
dibagi menjadi tiga, yaitu feed suplement yang mengandung multivitamin dan
mineral, feed suplement yang mengandung komposisi multivitamin dan antibiotik,
dan feed suplement yang mengandung komposisi multivitamin, mineral, dan
antibiotik. Aditif pakan meliputi bahan pewarna, antibiotik, hormon pengharum,
obat-obatan dan air.
No comments:
Post a Comment
Comment Me