1. PENGARUH TARAF PEMBERIAN TEPUNG DAUN BANGUN BANGUN (Coleus amboinicus Lour) DALAM RANSUM INDUK BABI MENYUSUI
M Model dan Pola
Usaha memanipulasi pakan untuk dapat meningkatkan produksi ternak adalah hal yang sering kita temukan. Pemberian daun bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) di dalam ransum dipercaya mampu meningkatkan produksi air susu pada induk yang sedang laktasi. Peningkatan produksi air susu ini akan meningkatkan bobot badan anak yang sedang menyusu. Peningkatan bobot badan anak pada masa menyusu ini akan meningkatkan pendapatan usaha peternakan, khususnya usaha peternakan babi.
Ransum yang diberikan pada ternak babi selama penelitian adalah ransum kering dan campuran dari dedak, jagung giling dan tepung daun bangun-bangun dengan berbagai taraf. Selama penelitian berlangsung peternak beberapa kali menggunakan pakan basah berupa ampas tahu kepada semua kelas ternaknya. Penggunaan ampas ini terpaksa dilakukan peternak karena kondisi pasar peternakan babi tidak menentu akibat isu flu babi dimana harga pakan sangat tinggi, sedangkan harga dan permintaan akan ternak sangat rendah. Meskipun terjadi perubahan pakan
selama penelitian, pemberian tepung daun bangun-bangun tetap dilakukan sesuai dengan taraf pemberiannya dalam ransum induk babi. Susunan ransum yang diberikan selama penelitian berlangsung disajikan dalam Tabel 8.
selama penelitian, pemberian tepung daun bangun-bangun tetap dilakukan sesuai dengan taraf pemberiannya dalam ransum induk babi. Susunan ransum yang diberikan selama penelitian berlangsung disajikan dalam Tabel 8.
Ransum Penelitian
Bahan Makanan Perlakuan (%)
Bahan Makanan R0 R1 R2 R3
Jagung Giling 25,00 24,37 23,75 23,12
Dedak Halus 75,00 74,38 73,75 73,13
Tepung daun bangun-bangun (TDB) - 1,25 2,50 3,75
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
2. Kandungan Nutrien
Hasil analisis proksimat tiap ransum perlakuan (Tabel 8) yang digunakan selama penelitian, disajikan pada Tabel 9. Analisis proksimat ini diperoleh dengan menganalisa setiap sampel ransum perlakuan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan. Berdasarkan hasil analisa proksimat ini (Tabel 9) diketahui, bahwa semakin tinggi taraf pemberian TDB dalam ransum akan
meningkatkan kandungan serat kasar (SK), kalsium (Ca) dan fospor (P) serta menurunkan kandungan protein kasar (PK). Kandungan SK, Ca, dan P yang terdapat didalam TDB menyebabkan terjadinya kenaikan mineral ini didalam ransum perlakuan, penurunan PK disebabkan oleh rendahnya kandungan PK didalam TDB. Kandungan energi metabolik (ME) ransum perlakuan mengalami penurunan sampai pada taraf perlakuan R2, akan tetapi peningkatan energi terjadi pada perlakuan R3. Hal ini mungkin disebabkan adanya human error atau terjadi pencampuran TDB yang kurang merata sehingga bagian yang teranalisis adalah sebagian bahan yang mengandung energi tinggi.
meningkatkan kandungan serat kasar (SK), kalsium (Ca) dan fospor (P) serta menurunkan kandungan protein kasar (PK). Kandungan SK, Ca, dan P yang terdapat didalam TDB menyebabkan terjadinya kenaikan mineral ini didalam ransum perlakuan, penurunan PK disebabkan oleh rendahnya kandungan PK didalam TDB. Kandungan energi metabolik (ME) ransum perlakuan mengalami penurunan sampai pada taraf perlakuan R2, akan tetapi peningkatan energi terjadi pada perlakuan R3. Hal ini mungkin disebabkan adanya human error atau terjadi pencampuran TDB yang kurang merata sehingga bagian yang teranalisis adalah sebagian bahan yang mengandung energi tinggi.
Zat Makanan (%)
Perlakuan PK SK LK Ca P Fe (mg) ME(kkal/kg)
R0 12,79 10,75 9,68 0,08 0,89 11,50 4125
R1 12,30 12,25 9,30 0,09 1,16 12,91 3798
R2 12,01 12,89 7,64 0,14 1,42 14,32 3463
R3 11,75 13,76 6,56 0,27 1,12 15,73 4238
Keterangan : PK = Protein Kasar, SK = Serat Kasar, LK = Lemak Kasar, Ca = Kalsium, P = Fospor, EM = Energi Metabolik. R0 = Ampas Tahu (kontrol) atau tanpa penambahan TDB R1 = Ampas Tahu ditambah 1,25% TDB R2 = Ampas Tahu ditambah 2,50% TDB R3 = Ampas Tahu ditambah 3,75% TDB
Sumber : Hasil Analisa Proksimat Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (2009).
3. Produksi Ternak
Induk babi menyusui memiliki peranan yang penting dalam peternakan babi untuk menghasilkan ternak babi yang berkualitas. Kualitas induk babi menyusui dapat dilihat dari penampilannya. Indikator penampilan induk babi menyusui dapat dilihat dari jumlah konsumsi ransum, produksi air susu induk (PASI), litter size lahir, litter size sapih dan mortalitas anak. Peningkatan penampilan induk babi pada umumnya akan meningkatkan penampilan anak babi. Penampilan induk babi menyusui selama penelitian disajikan pada Tabel
Perlakuan
Peubah R0 R1 R2 R3 Rataan
KonsumsiRansum(kg/e/h) 3,97±0,01 4,39±0,68 4,15±0,34 3,98±0,01 4,10±0,35
PASI per menyusui (g/ekor) 172,2±48,8 216,7±54,5 229,2±55,1 204,2±64,4 207,1±56,1
LitterSizeLahir(ekor) 9,67±6,02 10,33±4,16 10,25±3,86 10,50±3,87 10,21±3,90
LitterSizeSapih(ekor) 5,67±2,88 9,66±5,03 8,00±1,82 8,50±2,88 8,00±3,13
Mortalitas anak (%) 33,13±29,3 9,53±16,5 23,13±16,3 11,17±14,2 19,09±19,2
Mortalitas anak (%) 33,13±29,3 9,53±16,5 23,13±16,3 11,17±14,2 19,09±19,2
Keterangan : R0 = 100% ransum biasa + 0% TDB; R1 = 98,75% R0 + 1,25% TDB; R2 = 97,5% R0 + 2,50% TDB;R3 = 96,25% R0 + 3,75 % TDB;
Produksi air susu induk (PASI) babi selama penelitian diukur dengan menghitung selisih bobot badan anak setelah menyusu dengan bobot badan anak sebelum menyusu. Pengukuran PASI ini dilakukan pada hari ke-5, ke-10, ke-15, ke-20, ke-25 dan ke-30 setelah beranak. Tabel 12 menunjukkan bahwa rataan PASI selama penelitian adalah 207,1±56,1 g/menyusui. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa taraf pemberian TDB tidak berpengaruh nyata terhadap PASI babi selama penelitian, akan tetapi terjadi peningkatan PASI dari perlakuan R0 (172,2 g/menyusui) sampai R2 (229,17 g/menyusui) kemudian terjadi penurunan pada
perlakuan R3 (204,2 g/menyusui). Hasil PASI babi ini yang tidak berbeda nyata diduga disebabkan oleh keadaan induk babi yang tidak seragam, seperti perbedaan bangsa, bobot badan, litter size dan perbedaan kemampuan induk itu sendiri dalam menghasilkan air susu akibat periode laktasi yang berbeda pula. Menurut Parakkasi (1990), produksi susu dipengaruhi oleh oleh genotip, parity, pakan, kondisi tubuh dan litter size dimana semakin banyak anak menyusu cenderung menaikkan produksi air susu induk.
perlakuan R3 (204,2 g/menyusui). Hasil PASI babi ini yang tidak berbeda nyata diduga disebabkan oleh keadaan induk babi yang tidak seragam, seperti perbedaan bangsa, bobot badan, litter size dan perbedaan kemampuan induk itu sendiri dalam menghasilkan air susu akibat periode laktasi yang berbeda pula. Menurut Parakkasi (1990), produksi susu dipengaruhi oleh oleh genotip, parity, pakan, kondisi tubuh dan litter size dimana semakin banyak anak menyusu cenderung menaikkan produksi air susu induk.
Rataan litter size lahir hidup anak babi selama penelitian adalah 10,21±3,90 ekor. Jumlah ini masih tergolong normal karena menurut Sihombing (2006), seekor induk babi dapat menghasilkan anak sebanyak 8 - 12 ekor setelah periode kebuntingan selama 112 - 120 hari. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa taraf pemberian TDB yang berbeda dalam ransum induk tidak berpengaruh nyata terhadap litter size anak lahir hidup dari induk babi penelitian. Litter size lahir anak dari tiap induk babi selama penelitian berbeda-beda. Beberapa induk bahkan
mampu menghasilkan litter size lahir hidup anak babi sebanyak 16 ekor. Hal ini
mampu menghasilkan litter size lahir hidup anak babi sebanyak 16 ekor. Hal ini
1. Polusi Lingkungan
Pamanfaatan zat probiotik dalam ransum sangat diperlukan untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan pakan di samping itu mengantisipasi terhadap
pencemaran lingkungan oleh bau kotoran dan dapat mengurangi pencemaran pada
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2009. Pengaruh Taraf Pemberian Tepung Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus Lour. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Artikel sangat membantu
ReplyDeleteSekalian Numpang Promo Gan !!!
CV Pradipta Paramita - Solo
Menyediakan Probiotik untuk membantu meningkatkan Produksi bagi peternak Babi
Manfaat Produk Kami antara Lain :
- Mempercepat penggemukan pada babi.
- Meningkatkan produksi
- Menjaga stamina sehingga tahan terhadap penyakit dan stress.
- Meningkatkan efisiensi penyerapan pakan.
- Mengurangi bau tidak sedap pada kotoran.
- Mengurangi kematian.
Minat ?
Langsung Hub :
Info Pemesanan :
Phone : 085755652200 / 081233643247
Pin BBM : 578c4639
Whatsapp : 085755652200
Untuk Produk lain silahkan kunjungi website kami :
www.cvpradiptaparamita.com