1. Bagi Calon Peneliti dan Para Peneliti
Dalam kehidupan dan penghidupan sehari – hari di tengah ledakan data, kita tidak dapat melepaskan diri dari data, baik data itu bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Kedua sifat data tersebut dapat dianalisis baik secara kuantitatif maupun kualitatif atau gabungan dari keduanya. Dalama menghadapi data yang berserakan itu, aliran kuantitatif yang berakar dari paham positivisme memandang bahwa data dan kebenaran itu sudah ada di sekitar kita. Kita ditantang untuk mengumpulkannya melalui teknik pengumpulan data baik melalui pengamatan, wawancara, angket, maupun dokumentasi secara objektif. Setelah data tersebut terkumpul, maka dilanjutikan dengan mengolah data tersebut dalam bentuk penyajian data. Bentuk mana yang dipilih, hal ini tergantung kebutuhannya masing-masing. Dalam hal ini statistik deskriptif sangat diperluhkan karena peneliti akan dapat mendeskriptifkan data yang akan dikumpulkan. Pada perkembangan selanjutnya, mungkin peneliti ingin membedakan data berdasarkan rata-rat kelompoknya atau ingin menghubungkan data yang satu dengan yang lainya atau ingin meramalkan pengaruh data yang yang satu dengan yang lainya sehingga akhirnya peneliti dapat menarik suatau kesimpulan dari data yang telah dianalisnya. Dalam hal ini teknik statistik inferensial sangatlah diperluhkan. Jadi, statistika berperan sebagai alat untuk deskripsi, komparasi, korelasi, dan regresi.
2. Bagi Pembaca
Sebagai ilmuan yang produktif tentunya kita selalu disibukkan oleh kegiatan membaca khususnya membaca laporan-laporan penelitian, laporan-laporan keadaaan kantor dan perusahaan, nota keuangan, laju inflasi, GNP, dan lain sebagainya. Masalahnya ialah, “bagaimana kita sebagai pembaca dapat memahami informasi tersebut dengan benar kalu tidak mengerti tentang statistik?” Akibatnya ialah komunikasi antara penulis dengan pembaca tidak efektif. Lebih berbahaya lagi jika pembaca yang buta statistik tadi berani memnerapkannya untuk mengambil keputusan.
3. Bagi Pembimbing Penelitian
Peneliti maupun pembimbing yang bijaksana mempunyai pandangan yang luas dalam mencari kebenaran. Peneliti dan pembimbing janganlah terlalu picik, dan menganggap bahwa hanya metode itulah satu-satunya alat yang dapat dipakai mencari kebenaran. Karena tidak semua metode kualitatif dapat menyelesaikan semua permasalahan. Demikian pula, tidak semua metode kuantitatif dapat menyelesaikan semua permasalahan.
Peneliti maupun pembimbing yang terlalu membela bahwa metode kualitatiflah yang paling benar atau hanya metode kuantitatiflah yang paling benar dengan menjelek-jelekkan metode lainya menunjukkan kedangkalan atau mungkin juga ketidaktahuanya terhadap metode lainya. Sebab belum kita sendiri lebih baik dari orang-orang yang dijeleki-jelekkan. Apakah kita sediri sudah menguasai metode kualitatif sepenuhnya, sehingga berani menjelek-jelekkan kuantitatif? Atau sebaliknya, apakah kita sudah menguasai metode kuantitatif sepenuhnya, sehingga berani menjelek-jelekkan kualitatif? Di lapangan sering timbul cemoohan oleh peneliti kuantitatif terhadap peneliti kualitatif dengan mengatakan bahwa peneliti kualitatif tidak berani menggunakan kuantitatif oleh karena statistiknya lemah atau tidak paham statistik. Sebaliknya, peneliti kualitatif mencemoohkan peneliti kuantitatif dengan mengatakan bahwa peneliti kuantitatif itu sangat dangkal dan hanya bekerja dengan angka-angka tanpa menyelami makna kualitatif yang ada di balik angka, dan penulis kuantitatif hanya menguji hipotesis saja sehingga tidak menghasilkan teori-teori baru bagi perkembangan ilmunya. Dengan adanya cemoohan-cemoohan tersebut, kita sebagai peneliti, pembimbing, atau penguji hendaknya tidak perlu terbawa arus pembelaan ekstrem yang hanya membenarkan salah satu metode saja. Sebagai peneliti dan pembimbing yang kritis harus mampu menempatkan kedua metode penelitian tersebut pada fungsinya masing-masing. Jika mungkin kedua metode itu dapat saling mengisi. Metode mana yang akan kita pakai dalam penelitian? Jawabnya ialah tergantung dari masalah apa yang akan diteliti. Sebagai contoh, jika masalah yang ingin diteliti adalah sejauh mana distribusi peredaran keuangan, maka mungkin metode kuantitatiflah yang paling cocok dipakai. Jika kita ingin meneliti masalah proses dan sistem nilai budaya masayarakat secara menyeluruh, maka mungkin metode kualitatiflah yang paling cocok. Ada pula kalanya digunakan kedua metode itu, misalnya untuk mengerti data statistik secara mendalam dibutuhkan metode kualitatif terlebih dahulu, sehingga memberikan kedalaman terhadap butir-butir tes dalam menyusun suatu angket.
Sehubungan dengan gabungan kualitatif dengan kuantitatif, penelitian yang bersifat kualitatif ini sebaliknya diikuti oleh penelitian kuantitatif, sehingga dapat memberikan kenyataan yang lebih akurat dan berguna dalam kegiatan prediksi dan kontrol. Sebagai contoh, kita telah meneliti secara kualitatif tentang adanya pengaruh informasi langsung para petugas dan informasi tidak langsung melalui media massa terhadap modernisasi masyarakat. Jika kita dihadapkan kepada pilihan, “Mana yang harus kita dahulukan untuk mempercepat proses modernisasi itu?”, maka kita perlu mengadakan penelitian kuantitatif dengan variabel yang tepat.
4. Bagi Penguji Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Penguji skripsi, tesis ataau disertasi yang menguji skripsi, tesis, atau disertasi mahasiswanya yang menggunakan metode kuantitatif sudah selayaknya memahami statistik sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusannya dan wibawa penguji sendiri. Jangan sampai penguji yang buta statistik tetapi nekat menguji mahasiswanya dengan mengajukan sanggahan bahwa korelasinya 0,90 artinya sangat kecil dan mohon dibetulkan. Sementara mahasiswa lainya yang turut mendengarkan dapat menilai betapa bodohnya penguji tersebut. Atau karena lemah statistiknya sehingga tidak berani menguji analisis statistiknya.
5. Bagi Pimpinan (Manager) dan Administrator
Statistik sebagai alat untuk :
a. Pengumpulan data baik secara sensus maupun sampling
b. Pengolahan atau analisis data
c. Penyajian data dalam bentuk laporan manajemen
d. Pengambilan keputusan atau perencanaan
e. Evaluasi atau pengawasan antara dua data yang dilaporkan dengan penyimpangan di lapangan.
f. Melakukan pemecahan masalah manajerial dengan siklus seperti gambar di bawah ini
6. Bagi Ilmu Pengetahuan
Statistika sebagai disiplin ilmu berguna untuk kemajuan ilmu dan teknologi. Karena itu, kita dituntut untuk memahami statistik lebih mendalam. Jika tidak, kita akan semakin ketinggalan dari perkembangan ilmu dan teknologi dengan negara lainya. Terlebih-lebih di abad komputer ini, angka-angka sangat berperan dalam komputerisasi.
Statistika dapat sebagai alat :
a. Deskripsi yaitu menggambarkan atau menerangkan data seperti mengukur dampak dan proses pembangunan melalui indikator-indikator ekonomi, indeks harga konsumen, tingkat inflasi, GNP, laporan nota keuangan negara dan sebagainya.
b. Komparasi yaitu membandingkan data pada dua kelompok atau beberapa kelompok.
c. Korelasi yaitu mencari besarnya hubungan data dalam suatu penelitian.
d. Regresi yaitu meramalkan pengaruh data yang satu terhadap data yang lainya . Atau untuk estimasi terhadap kecenderungan-kecenderungan peristiwa yang akan terjadi di masa depan.
e. Komunikasi yang merupakan alat penghubung antar pihak berupa laporan data statistik atau analisis statistik sehingga kita maupun pihak lainya dapat memanfaatkannya dalam membuat suatu keputusan.
Statistika dalam arti sempit berarti kumpulan data berupa angka, penyajian data dalam table dan grafik, bilangan yang menunjukan karakteristik dari kumpulan data. Statistika dalam arti luas yaitu metode yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data yang berupa angka-angka sehingga dapat diperoleh informasi yang berguna. Statistika adalah suatu metode yang menjelaskan tata cara pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisaan, dan penginterprestasian data menjadi informasi yang lebih berguna.
Statistik sangat dibutuhkan dalam penelitian dan memiliki peranan:
1. Statistik memungkinkan pencatatan secara lengkap dari data penyelidikan
2. Statistik memampukan seorang peneliti untuk bekerja secara berurutan dari awal sampai akhir
3. Statistik menyediakan cara-cara meringkas data kedalam bentuk yang lebih banyak artinya dan lebih gampang mengerjakannya
4. Statistik memberikan dasar-dasar melalui proses-proses yang mengikuti aturan yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan
5. Statistik memberikan landasan untuk meramalkan secara ilmiah tentang bagaimana sesuatu gejala akan terjadi dalam kondisi-kondisi yang telah diketahui
6. Statistik memungkinkan peneliti menganalisa, menguraikan sebab akibat yang kompleksdan rumit yang tanpa statistic akan merupakan persoalan yang membingungkan serta kejadian yang tak teruraikan
Fungsi statistika
1. Menggambarkan data dalam bentuk tak tentu
2. Menyederhanakan data yang komplek menjadi data yang mudah dimengerti
3. Merupakan teknik untuk membuat perbandingan
4. Memperluas pengalaman individu
5. Menentukan tingkat hubungan atau peranan antar variable
6. Mengukur besar besaran variable
7. Dasar untuk merumuskan kebijakan perusahaan atau pemerintahan
Statistika berperan dalam setiap kegiatan kehidupan. Sebagai contoh, dalam ilmu ekonomi statistik merupakan peralatan analisa pendapatan dan pengeluaran penduduk atau masyarakat. Dalam ilmu kedokteran untuk peralatan analisa penyakit. Dan dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemukan data-data statistik. Seperti, perhitungan caleg yang dapat kita lihat di TV atau di Koran, bursa efek saham, kurs rupiah dan banyak lagi. Jadi dalam kehidupan sehari-hari statistik memiliki peran dan fungsi masing-masing sesuai bidangnya.
DATA STATISTIK DAN PEMERIKSAAN DATA
Contoh Soal :
1. Diketahui data sampel sebagai berikut:
Nilai data | fi | xi |
5-7 | 5 | 6 |
8-10 | 10 | 9 |
11-13 | 10 | 12 |
14-16 | 25 | 15 |
Diminta: Berapa simpangan baku dan angka bakunya ?
Jawab:
1. Buatlah tabel penolongnya sebagai berikut:
TABEL 1.1
PENOLONG
Nilai data | fi | xi | x2i | fixi | fi x2i |
5-7 | 5 | 6 | 36 | 30 | 180 |
8-10 | 10 | 9 | 81 | 90 | 810 |
11-13 | 10 | 12 | 144 | 120 | 1440 |
14-16 | 25 | 15 | 225 | 375 | 5625 |
615 | 8055 |
2. Masukkan nilai-nilai yang didapat dari tabel tersebut ke dalam rumus:
s2=
=
=500,5
3. Cari s = 2
S =
S =22,372=22,37
4. Untuk mencari angka baku dihitung dengan rumus :
Z = =12,3
Simpangan baku = 22,37 dan = 12,3
Data ekstrem adalah data yang angka bakunya berada di antara ± 2,5
Angka baku untuk xi = 6 ialah z = = -0,28 (merupakan data ekstrem)
Angka baku untuk xi = 7 ialah z = = -0,14 (merupakan data ekstrem)
Angka baku untuk xi = 10 ialah z = = -0,01 (merupakan data ekstrem)
Angka baku untuk xi = 13 ialah z = = 0,12 (merupakan data ekstrem)
DEFINISI POPULASI DAN SAMPEL
Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.
Polulasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dicakup. Tujuan diadakannya populasi ialah agar kita dapat menentukaan besarnya anggota sempel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi. Ditinjau dari banyaknya anggota populasi, maka populasi terdiri atas: (1) populasi terbatas (terhingga), dan (2) populasi tak terbatas (tak terhingga). Namun dalam kenyataannya populasi terhingga selalu menjadi populasi yang tak terhingga. Ditijau dari sudut sifatnya, maka populasi dapat bersifat: (1) homogen, dan (2) heterogen. Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total atau sensus. Penggunaan ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil. Untuk anggota populasi relatif yang relatif besar, maka diperlukan mengambil sebagian anggota populasi yang dijadikan sempel. Pengambilan anggota sampel yang merupakan sebagian dari anggota populasi tadi harus dilakukan dengan teknik tertentu yang disebut teknik sampling.
Sampel (contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling berguna agar: (1) mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan, (2) lebih teliti menghitung yang sedikita daripada yang banyak, (3) menghemat waktu, tenaga, biaya, menghemat benda coba yang merusak.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sampel. Teknik pengambilan contoh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: (1) sampling random(probability sampling), yaitu pengambilan contoh secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian, ordinal, atau tabel bilangan random atau dengan komputer; (2) sampling nontandon (nonprobability sampling) atau disebut juga sebagai insidental sampling, yaitu pengambilan contoh tidak secara acak. Teknik sampling random terdiri atas empat macam yaitu: random sederhana, bertingkat, kluster, dan sistematis. Teknik sampling nonrandom terdiri atas tiga macam yaitu: kebetulan, bertujuan, dan kuota.
Besarnya sanggota sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan: (1) praktis, (2) ketetapan, (3) nonrespons, dan (4) analisis data. Teknik untuk menghitung besarnya anggota sampel secara umum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: (1) proporsi, (2) ketelitian estimasi. Ada beberapa kesalahan-kesalahan umum yang sering dijumpai dalam menentukan besarnya anggota sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Husaini & Akbar, Setiady, R.P., Pengantar Statistika, Bumi Aksara, Jakarta, 2008.
ga bisa dicopy njing
ReplyDeletemakasih infonya
ReplyDeleteGood Job