A. PENGERTIAN DAN ISTILAH KEWIRAUSAHAAN
Kata "wiraswasta" berasal dari Wira yang berarti utama, gagah,berani, luhur, teladan atau pejuang. Swa berarti sendiri dan Sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta (entrepreneur) berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri diatas kaki sendiri. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Istilah kewirausahaan mulai dipopulerkan tahun 1990-an. Saat-saat sebelumnya yang banyak digunakan adalah istilah kewiraswastaan dan entrepreneurship. Istilah kewirausahaan dianggap lebih pas untuk dipadankan dengan istilah entrepreneurship daripada istilah kewiraswastaan yang lebih cenderung diartikan bersangkutan dengan kepengusahaan bisnis serta segala aktivitas yang non pemerintah. Namun demikian dalam praktek sampai saat ini ketiga istilah itu sering dipakai secara bergantian, yang satu seolah-olah sebagai padanan bagi yang lain.
B. RUANG LINGKUP DAN POLA DASAR KEWIRAUSAHAAN
Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Ruang lingkup kewirausahaan antara lain lapangan agraris, peternakan, perkebunan, pemberi jasa, pertambangan, energi, industri, kerajinan, dan lain-lain. Sebagai Wirausaha memiliki sikap-sikap dasar yang spesifik. Seorang wirausaha memiliki sikap bertekat bulat ingin berwirausaha. Bukan karena terpaksa. Ia ingin mandiri dan ingin berhasil. Karena ingin berhasil maka ia bersikap positif. Positif terhadap diri sendiri maupun positif terhadap orang lain. Namun dmikian masih ada kemungkinan untuk gagal, tetapi ia tidak gentar. Karena itu ia mau belajar dari pengalaman, termasuk dari kegagalannya. Yang pasti ia berani mandiri dan memimpin. Bertolak pada adanya sikap dasar tersebut diatas kiranya terbentuknya perilaku wirausaha. Wirausaha memulai usahanya dengan berkomunikasi, dalam rangka mengumpulkan informasi, maupun menjalin relasi. Dalam situasi usaha pasti akan selalu terjadi perubahan. Untuk itu sebagai seorang wirausaha harus memiliki sikap terhadap perubahan, sekalipun Perubahan jarang dapat diterima secara total oleh setiap orang yang terlibat.
C. KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI BUDAYA
Terkait dengan syarat terdapat wirausahawan dalam jumlah banyak, sesungguhnya semangat dan budaya kewirausahaan itu bisa dipelajari. Untuk itu, perlu cara pembelajaran wirausaha yang berbasis pada ilmu, amal, dan soleh. Mayoritas masyarakat kita berada dalam struktur dan alam pikiran agraris. Nilai agraris umumnya didominasi oleh nilai-nilai yang lebih bergantung pada alam daripada bertumpu pada kemampuan sendiri seperti kemampuan inovasi dan kepandaian adopsi. Wirausaha juga belum dianggap sebagai suatu yang bernilai. Menjadi pedagang dianggap bukan pekerjaan terhormat. Lebih terhormat menjadi pegawai pemerintah ataupun pegawai swasta. Alasan lain ialah konsep pendidikan yang menghasilkan pekerja dan bukan pencipta lapangan kerja masih merupakan arus utama dalam pendidikan nasional kita.
D. MENAMBAHKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN
Semakin maju suatu negara semakin banyak yang terdidik, dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahaan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja personalia dan pengawasan. Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan. Sekarang ini, banyak anak muda mulai tertarik dan melirik profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan cerah. Diawali oleh anak-anak pejabat, para sarjana dan diploma lulusan perguruan tinggi, sudah mulai terjun ke pekerjaan bisnis. Kaum remaja zaman sekarang, dengan latar belakang profesi orang tua yang beraneka ragam mulai mengarahkan pandangannya ke bidang bisnis. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan di antara pencari kerja yang mulai ketat. Lowongan pekerjaan mulai terasa sempit. Posisi pegawai negeri kurang menarik, ditambah lagi dengan policy zero growth oleh pemerintah dalam bidang kepegawaian.
E. FAKTOR-FAKTOR MEMULAI USAHA DAN MENGUKUR MINAT USAHA
· Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
- Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
- Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama.
- Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
- Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
- Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
- Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
- Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
- Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya.
- Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan
- Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh.
F. SIFAT YANG HARUS DIMILIKI
1. Percaya Diri = Kepercayaan (keteguhan), ketidaktergantungan, kepribadian mantap, optimisme
2. Berorientasi pada tugas dan hasil = Kebutuhan atau haus akan prestasi, berorientasi laba atau hasil, tekun dan tabah, tekad,kerja keras motivasi, energik penuh inisiatif
3. Pengambil resiko = mampu mengambil resiko, suka pada tantangan
4. Kepemimpinan = mampu meminpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik
5. Keoorisinilan = inovatif, kreatif, fleksibel, banyak sumber, serba bisa mengetahui banyak
6. Berorientasi kepada masa depan = pandangan ke depan, perseptif
2. Berorientasi pada tugas dan hasil = Kebutuhan atau haus akan prestasi, berorientasi laba atau hasil, tekun dan tabah, tekad,kerja keras motivasi, energik penuh inisiatif
3. Pengambil resiko = mampu mengambil resiko, suka pada tantangan
4. Kepemimpinan = mampu meminpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik
5. Keoorisinilan = inovatif, kreatif, fleksibel, banyak sumber, serba bisa mengetahui banyak
6. Berorientasi kepada masa depan = pandangan ke depan, perseptif
B. G. KEPRIBADIAN, TEMPRAMEN, DAN WATAK
9 Tipe Kepribadian wirausaha :
9 Tipe Kepribadian wirausaha :
- The Improver adalah Kita memiliki kepribadian ini jika kita menjalankan bisnis dengan menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki
- The Advisor adalah Tipe kepribadian wirausaha seperti ini bersedia memberikan bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya
- The Superstar adalah Inilah wirausaha yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi tinggi dari Sang CEO Superstar
- The Artist adalah Kepribadian wirausaha seperti ini biasanya senang menyendiri tapi memiliki kreativitas yang tinggi.
- The Visionary adalah Sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan visi masa depan dan pemikiran pendirinya.
- The Analyst adalah Jika kita menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan kita biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis.
- The Fireball adalah Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan dengan penuh hidup, energi dan optimisme.
- The Hero adalah Kita memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin dunia dan bisnis kita melalui segala macam tantangan
- The Healer adalah Jika kita adalah seorang 'penyembuh', kita bersifat pengasuh dan penjaga keharmonisan dalam usaha kita
Watak yang melekat pada seorang wirausaha adalah :
1. Keyakinan, kemandirian, individualitas dan optimisme
2. Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif
3. Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan menyukai tantangan
4. Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik
5. Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6. Pandangan ke depan perspektif
1. Keyakinan, kemandirian, individualitas dan optimisme
2. Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif
3. Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan menyukai tantangan
4. Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik
5. Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6. Pandangan ke depan perspektif
No comments:
Post a Comment
Comment Me